Berencana atau tidak, ketika semesta menjalankan firman-Nya dalam garis hidup dua insan
yang sangat jauh dari memesan undangan perasaan, maka jadilah luka liku yang menyatukan. Memang benar, Tuhan mencintai keindahan, hingga pada saat aku melihatmu entah yang keberapa kali, dirimu menjelaskan pesan-Nya. Ditetapkannya tanganku menggenggammu bukan tanpa alasan.

Ada maksud tersendiri, yang kadang kita belum tahu betul. Mengapa musti dijalankan pada posisi yang akan memberi ruang bersama lebih banyak. Tapi sebagai manusia yang sedang memperbaiki diri, jadilah yang mampu berprasangka baik. Sebab boleh jadi dari situ, jelasnya kata kita ada dalam prasangka yang diwujudkan menjadi kenyataan. Kamu telah menemukanku dalam mimpi, tapi aku paling dulu meyakinkanmu Bahwa hal terakhir dari menemukan adalah manjaganya, mengajarinya hal-hal yang belum diketahui secara baik dan benar. Memberikan keamanan dari apapun yang menyakiti, tapi sudahlah tidak usah terlalu panjang perihal kata baik, sebab aku sedang berusaha.


- Muhammad Prayudi -